Sabtu, 30 Juli 2011

Pahlawan Tangerang.......

tangerang merupakan kota di pinggiran ibu kota yang  keberadaannya tidak lain untuk menyempurnakan ibu kota. mulai dari faktor jalan, dan lain sebagainya. kota tangerang memiliki berbagai fungsi seperti, kesehatan, keamanan dan sosial. 
melihat keadaan tersebut, kita harus bersyukur akan hal tersebut. dapat dlakukan dengan cara melihat kebelakang. yaitu masa-masa kolonial. dengan melihat hal ini, kita dapat memetik hikmah dan semakin mantap kita dalam menerapkan nilai kebangsaan. 
mengingat peristiwa perjuangan revolusi fisik di serpong tangerang selatan...
tahukah anda siapa itu mayor daan mogot?....................
seorang pahlawan kebanggan kota tangsel ....?
beliau adalah direktur sekolah militer pertama di indonesia lho..tapi semua nya telah kandas ketika murid2nya dan belia gugur sebagai pahlawan dalam mempertahankan kemerdekaan bangsa...
merdeka....
"anak-anakku, teruskanlah perjuangan, karna sudah cukup banyak korban berjatuhan"..
by"jendral soedirman"

peristiwa 14 februari di kota tomohon...

tanggal 14 februari 1946 hari kamis, merupakan hari pasar bagi kota tomohon sehingga jalan -jalan rame lalu lalang rakyat yang dan dari pasar. setibanya pasukan penyerbu di perempatan jalan di depan kantor polisi,konvoi terhenti dan menemui kepala polisi tomohon syamsuri sesuai pembicaraan lewat telpon sumantri dari manado saat pasukan penyerbu berangkat ke tomohon.
tiba-tiba dari narah pompa bensin muncul serdadu belanda dan berhasil menembak sopir pasukan kita, freddy lumanauw yang duduk di sampingnya langsung menghjindar ke kanan dengan cara membongkokan badan dan akhirnya menembak serdadu belanda dan doooooooor, 2 butir pelor menancap di dada serdadu,. serdadu langsung di bawa ke rumah sakit dan akhirnya masih bisa tertolong, sementara pasukan kita gugur sebagai kusuma bangsa.
A.S rombot, yang telah meninggalkan tempat p[ersembunyiannya di tomohon segera keluar dan menghubunginpasukan konvoi bisman yang sudah siap menggempur markas komando KNIL di bawah pimpinan letkol De vries yang terl;etak di pusat kota tomohon,
rombot ini akhirnya nemuin De vries guna meminta dengan jujur tentang pengepungan ini. de vries pun tahu bahwa markasnya telah terkepung. dan akhirnya menyerah dengan cara memberikan senjatanya ke romboot.
pasukan kita masuk ke markas dengan tetap waspada dan menurunkan bendera merah putih biru dan menyobek birunya sehingga tinggal merah putih dan akhirnya.......
merdekaaaaaaaa. (peristiwa merah putih 14 februari 1946 di sulewesi utara)

Sabtu, 09 Juli 2011

Ratu kalinyamat

Ratu Kalinyamat adalah seorang raja perempuan yang bertempat tinggal di Kalinyamat,suatu daerah di Jepara yang sampai sekarang masih ada. Kalinyamat kira-kira 18 kilo meter dari Jepara masuk ke pedalaman, di tepi jalan ke Jepara-Kudus. Pada abad ke-16 Kalinyamat menjadi tempat kedudukan raja-raja di Jepara. Kalinyamat adalah nama suatu daerah yang juga dipakai sebagai nama penguasanya. Th. C. Leeuwendal, Asisten Residen Jepara dalam Oudheidkundig Verslag 1930 menjelaskan mengenai lokasi kraton Kalinyamat dengan menggunakan berita dariDiego de Couto. Karesidenan Kalinyamat terletak kira-kira 2 pal sebelah selatan Krasak dandi sebelah barat.
Sementara itu P.J. Veth (1912) mencatat bahwa Kalinyamat pernah menjadi
tempat kedudukan Ratu Jepara, suatu tempat yang ditemukan jejak-jejak atau bekas kebesaran masa lalu. Meski pun penduduk setempat dan para pegawai sama sekalitidak tahu tempat yang tepat dari bekas istana, tetapi setiap orang berbicaramengenai Ratu Kalinyamat. Di berbagai desa seperti Purwogondo, Robayan,Kriyan, dan tempat-tempat lain terdapat legenda mengenai Ratu Kalinyamat. Adadugaan Krian mungkin merupakan tempat para "rakriya" (para bangsawan).Beberapa tempat di daerah ini masih bernama Pecinan, pada hal tidak ada lagi orang Cina yang bertempat tinggal di situ. Kemudian diketahui bahwa desa Robayan dan beberapa desa lainnya masih memakai nama Kauman. Di tempat-tempat tertentu orang masih menyebutnya dengan nama Sitinggil (Siti-inggil), yang terletak di
tengah-tengah tanah tegalan. Di situ ditemukan dinding tembok dari kraton lama yang diperkirakan panjang kelilingnya antara 5-6 km persegi. Di sana sini terdapat benteng yang menonjol ke luar. Batas-batas dari kraton kira-kira meliputi sepanjang jalan besar Kudus, Jepara, Kali Bakalan, yang pada tahun 1900-an merupakan garis batas antara onderdistrik Pacangaan, Welahan, dan Kali Kecek. Di kebanyakan tempat, tembok-tembok kraton itu masih dalam kondisi yang bagus. Di suatu tempat yang disebut Sitinggil, memang ditemukan bangunan batu bata yang ditinggikan, sementara di tempat lain menunjukkan adanya tempat mandi. Dengan melalui
penggalian percobaan di beberapa tempat dapat ditemukan adanya dinding-dinding benteng yang sangat berat yang memanjang sampai beberapa ratus meter. Di tempat itu juga ditemukan fondasi-fondasi yang terbuat dari batu bata yang lebih kecil ukurannya dari pada emplasemen Majapahit. Batu-batu bata ini telah diambili dan dimanfaatkan oleh penduduk.